Kebudayaan tradisional masyarakat Bali

Kebudayaan tradisional masyarakat Bali - Hallo sahabat WisataChan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kebudayaan tradisional masyarakat Bali, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Seputar Bali, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kebudayaan tradisional masyarakat Bali
link : Kebudayaan tradisional masyarakat Bali

Baca juga


Kebudayaan tradisional masyarakat Bali

Kebudayaan tradisional masyarakat BaliKebudayaan  tradisional masyarakat Bali sangat beragam dan erat dengan nilai religius agama Hindu. Karena mayoritas masyarakat Bali memeluk agama Hindu. Beberapa kebudayaan tradisional masih sangat dilestarikan dan dijaga karena masyarakat Bali sangat menghargai warisan para leluhurnya. Selain itu pengembangan kebudayaan tardisional juga turut serta meningkatkan potensi pariwisata di Bali dengan menawarkan wisata yang berbeda dari yang sudah ada. Berikut contoh kebudayaan masyarakat di Bali.

Kebudayaan tradisional masyarakat Bali

Tradisi Adat Makotek
Tradisi Adat Makotek
1.      Tradisi Adat Makotek / Ngrebek
Tradisi Adat Makotek adalah warisan budaya sejak jaman kejayaan kerajaan mengwi yg mempunyai wilayah sampai di Jawa Timur, ngrebeg dilaksanakan tiap 6 bulan sekali setiap saniscara wuku kuningan atau setiap sabtu bertepatan di Hari Raya Kuningan di desa Munggu Kecamatan Mengwi Badung Bali. Merupakan perayaan untuk memperingati kemenangan Kerajaan Mengwi ketika perang melawan Kerajaan Blambangan dari Banyuwangi, Jawa Timur. Biasanya sebelum tradisi Makotek dimulai maka para peserta akan lebih dulu melakukan persembahyangan bersama di sebuah pura desa. Kemudian dipercikkan air.

Disebut Makotek lantaran berawal dari suara kayu-kayu yang saling bertabrakan ketika kayu-kayu tersebut disatukan menjadi bentuk gunung yang menyudut keatas. 
Dalam permainannya, ratusan kayu-kayu tersebut masing-masing dipegang oleh para laki-laki dengan cara menggabungkan kayu sepanjang 3,5 meter dari pohon pulet hingga membentuk kerucut. Kemudian salah satu dari pemuda yang merasa tertantang pun harus menaiki kayu tersebut hingga berada di ujung dengan posisi berdiri.

2.      Tradisi Perang Siat Sampian
Tradisi yang dilaksanakan setiap tahun sekali di Pura Samuan Tiga,sebelum tradisi ini dimulai, dilakukan upacara Nampiog, Ngober dan Meguak-guakan. Dalam upacara ini, ratusan warga mengelilingi areal pura sambil menggerak-gerakkan tangan mereka seperti burung gagak (goak). Prosesi ini diikuti oleh para permas atau ibu-ibu yang sudah disucikan. Selain ibu-ibu, para pemangku pura setempat juga ikut mengelingi areal Pura. Setelah prosesi ini selesai dilanjutkan dengan upacara Ngombak (gerakan ombak).

Upacara ini dilakukan dengan cara berpegangan tangan satu sama lainnya, kemudian bergerak laksana ombak. Setelah usai upacara ini, para laki dan wanita tersebut langsung mengambil sampian (rangkaian janur untuk sesajen) dan saling pukul serta lempar atau perang dengan sampian satu sama lainnya. Sampian itu merupakan lambang senjata Dewa Wisnu, dan senjata ini dipergunakan untuk memerangi Adharma (kejahatan). Filosofi yang diambil dari tradisi ini adalah untuk mengenyahkan Adharma atau kejahatan dari muka bumi. 


Demikianlah Artikel Kebudayaan tradisional masyarakat Bali

Sekianlah artikel Kebudayaan tradisional masyarakat Bali kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kebudayaan tradisional masyarakat Bali dengan alamat link https://wisatachan.blogspot.com/2014/07/kebudayaan-tradisional-masyarakat-bali.html

0 Response to "Kebudayaan tradisional masyarakat Bali"

Posting Komentar

Blog ini dofollow, silahkan berkomentar sesuai artikel. Dilarang berkomentar spam dan menulis iklan!

Label

Aceh Alam Alsace Alun-alun Ambon Amerika Amerika Serikat Amsterdam Anambas Austria Bali bali utara Balikpapan Bandung Bangka Belitung Banjarmasin Banten Bantul Banyumas Banyuwangi Barcelona Batam Batu Beijing Belanda Belanja Belitung Bengkulu Best Prague Cruise Best Vlatva Cruise Bitung Blitar Bogor Bondowoso Brazil Brussels Budaya Bunga Sakura Christmas Market Ciamis Cianjur Cilacap Cina Cirebon City Pass Culture Denpasar Desa Indah Desa/Kota Kecil Cantik Disney Diving Flea Market Flores Garut Gembok Cinta Gereja Gili Gili Gorontalo Greece (Yunani) Gunungkidul Hiburan hotel di bali Indonesia Indramayu Inggris Innsbruck Istana Jakarta Jalan Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jembatan Jember Jembrana Jepara Jewish Town Jinhae Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kapal Pesiar Karanganyar Kastil Kawasan Kebumen Kebun Anggur Kebun Botani Kediri Kendal Kepulauan Riau Kincir angin Klaten Korea Kota Kecil Cantik Kota Lama Kota Tua Kudus Kuliner kuliner khas Bali kuliner khas lombok Kuningan Kupang Lamongan Lampung Landmark Lembang Lombok London Madrid Madura Magelang Makassar Malang Maluku Manado Medan Mojokerto Monumen Museum New York Normandy NTT Nusa Dua objek wisata di bali Outbound Pacitan Padang paket wisata Pangandaran Pantai Papua Paris Pasar Pasuruan Patung Patung Christ the Redeemer Patung di Brazil Patung Kristus Patung Rio de Janeiro Pegunungan Pekalongan Pekanbaru Pemakaman Perancis Perpustakaan Prague Venice cruise Praha (Prague) Probolinggo pulau Pulau Pulau Derawan Pulau Selayar Pulau Seribu Pulau Weh Puncak Pura di bali Purbalingga Purwokerto Purworejo Rep. Ceko (Prague/Praha) Rep. Ceko (Praha) Riau Rio de Janeiro Roma Sabang Salatiga Samarinda Semarang Senggigi Sentul Seoul Seputar Bali Shopping Ski Solo Spanyol Sragen Stasiun Strasbourg Subang Sukabumi Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Sulteng Sumatera Barat Sumut Surabaya Taman taman hiburan Taman Kota Tasikmalaya Tegal Tempat Wisata tempat wisata lombok Tips tips liburan Top 10 Transportasi Tuban Tujuan Wisata Tulungagung Ubud UNESCO Wakatobi Wisata Wisata Bali Wisata Indonesia Wisata Kapal Pesiar wisata murah wisata pantai Wonogiri Wonosobo Yogyakarta